Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2010

Pengalaman pertama menonton sepakbola

Dalam hidupku ada beberapa hal yang ingin aku lakukan sebelum usiaku menginjak 19 tahun. Dan beberapa kesempatan untuk melakukannya sudah telanjur aku lewatkan di masa SMA. Misalnya, menjadi anggota klub pecinta alam, menjadi penabuh drum di sebuah band, dan lain-lain. Semua itu bisa saja aku kejar di masa kuliah kini, seperti yang aku lakukan kemarin, menonton bola secara langsung di stadion. Kedengarannya memang sangat sederhana, tapi tidak bagiku. Di kepalaku sudah terpola bahwa menonton bola secara langsung itu ‘menakutkan’, mengingat cerita-cerita seputar rusuhnya supporter bola, timpuk-timpukan botol yang di dalamnya diisi air seni dan segala macam tentang supporter bola yang rusuh. Akhirnya, beberapa hari yang lalu, aku masuk ke Gelora Bung Karno Senayan untuk menonton pertandingan sepak bola untuk pertama kalinya… Dan ternyata apa yang saya bayangkan jauh sekali dengan apa yang saya rasakan saat berada distadion.. ga ada itu yang namanya lempar botol bahkan air seni

Berbagi info wisata kuliner diantara kita (lingkungan kampus gunadarma depok)

Berawal dari menjamurnya warung jajanan disekitar kampus kita terutama kampus D margonda. Saya ingin share tempat2 yang asik buat kita kunjungi. Semoga bermanfaat. Bermula dari kampus D Margonda udah ga asing lagi terkanal dengan daerah komersil terutama tempat buat isi perut diantaranya sebagai berikut…… 1. Ayam Bakar Mas Mono Ini tempat baru buka, khusus bagi pecinta ayam bakar. Selain harganya pas Cuma 13rb/porsi kita juga bias bawa temen2 makan krn tempatnya agak luas dan strategis deket kampus. 2. Burger and girl Di sini selain makan kita juga bias hotspotan, cocok banget buat mahasiswa yang mobile yang update yang ga mau ketinggalan informasi.hehe untuk soal harga agak lumayan tapi bias aja kita Cuma nongkrong sambil mesen es the dan wifian sepuasnya.. hehe 3. Kantin Biru Nah, kantin biru ini lokasinya ada dikampus tetangga ( universitas Indonesia) tp secara geografis masih deket banget sama kampus gunadarma Cuma nyebrang rel dikit udah keliatan. Disitu berjejer kanti2 yg ngejual

Gado gado cita rasa khas Indonesia

Berawal dari mencoba gado-gado buatan ibu saya sendiri dirumah. Saya jadi ingat untuk membuat artikel tentang cinta tanah air yang kai ini saya liat dari sudut pandang kuliner atau makan khas Indonesia. Ya, gado-gado. Makanan khas Indonesia lebih kuhusunya lag diwilayah dki jakata ini terdiri dari beraneka macam sayur mayor yang dicampur dengan bumbu kacang dan sebagainya. Diteliti dari pihak manapun akan menjelaskan betapa banyak vitamin atau nilai gizi yang terkandung dalam gado-gado. Ditambah lagi sekarang ini tak jarang gado2 dicampur dengan telur ayam, tentu makin menambah cita rasa gado2 itu sendiri. Yang saya tau gado2 ini Cuma ada diindonesia, mungkin diluar negri juga ada tapi dengan nama salad itu pun tak senikmat gado2. Apa lagi gado2 buatan ibu saya.hehe Masih banyak lagi makanan khas Indonesia lainnya, yang mungkin akan saya bahas dilain kesempatan. WE LOVE KULINER INDONESIA! Sumber : pemikiran sendiri J

Memakai Batik, Bukti Cinta Tanah Air

Dalam Rangka mengerjakan tugas kuliah mata kuliah kewarganegaraan yang menugaskan mahasiswanya menulis artikel cinta tanah air. Dengan ini saya ingin berbagi cerita tanah air dengan sudut pandang saya melalui batik. Sayangnya hasil artistik yang bernilai tinggi ini menurut para ahli, kurang diperhatikan pemerintah. Bahkan seorang Malaysia menyanjung kepedulian pemerintahnya pada perkembangan batik Malaysia, dengan mengutip harian Jakarta Post yang membahas mengenai perbandingan perkembangan batik Indonesia dengan Malaysia yang sebenarnya menggunakan pekerja dari Indonesia. Kurangnya perhatian pemerintah pada perkembangan batik memang tersorot pada tahun 2005 karena ternyata Malaysia terlebih dahulu mematenkan batik seperti yang tertulis di harian Republika. Memang persoalan paten ini menurut harian Kompas banyak yang tidak tahu, dan cukup sulit memperjuangkan pengakuan hak kekayaan tradisi budaya. Perhatian Malaysia pada hak paten memang lebih tinggi, dan promosi mereka terhadap batik