Skip to main content

Pengalaman pertama menonton sepakbola


Dalam hidupku ada beberapa hal yang ingin aku lakukan sebelum usiaku menginjak 19 tahun. Dan beberapa kesempatan untuk melakukannya sudah telanjur aku lewatkan di masa SMA. Misalnya, menjadi anggota klub pecinta alam, menjadi penabuh drum di sebuah band, dan lain-lain. Semua itu bisa saja aku kejar di masa kuliah kini, seperti yang aku lakukan kemarin, menonton bola secara langsung di stadion. Kedengarannya memang sangat sederhana, tapi tidak bagiku. Di kepalaku sudah terpola bahwa menonton bola secara langsung itu ‘menakutkan’, mengingat cerita-cerita seputar rusuhnya supporter bola, timpuk-timpukan botol yang di dalamnya diisi air seni dan segala macam tentang supporter bola yang rusuh.

Akhirnya, beberapa hari yang lalu, aku masuk ke Gelora Bung Karno Senayan untuk menonton pertandingan sepak bola untuk pertama kalinya…
Dan ternyata apa yang saya bayangkan jauh sekali dengan apa yang saya rasakan saat berada distadion.. ga ada itu yang namanya lempar botol bahkan air seni yang saya paling takutkan. Yang ada adalah perasaan seru dimana saya juga menikamati pertadingan sepak bola tersebut.

Namun yang saya sangat sayangkan , peraturan yang ketat yg diterapkan kepada penonton sepertinya berjalan kurang efektif diantaranya membawa botol minuman disekeliling saya masih banyak orang yang dengan enaknya membawa botoh minuman didalam stadion itu yang lebih parah lagi didalam stadion masih terlihat penjual rokok asongan yang menjual korek api dengan bebas.
Semoga pengalaman ini bias menjadi refrensi untuk anda yang selama ini takut menonton sepak bola.

Comments

Popular posts from this blog

Memakai Batik, Bukti Cinta Tanah Air

Dalam Rangka mengerjakan tugas kuliah mata kuliah kewarganegaraan yang menugaskan mahasiswanya menulis artikel cinta tanah air. Dengan ini saya ingin berbagi cerita tanah air dengan sudut pandang saya melalui batik. Sayangnya hasil artistik yang bernilai tinggi ini menurut para ahli, kurang diperhatikan pemerintah. Bahkan seorang Malaysia menyanjung kepedulian pemerintahnya pada perkembangan batik Malaysia, dengan mengutip harian Jakarta Post yang membahas mengenai perbandingan perkembangan batik Indonesia dengan Malaysia yang sebenarnya menggunakan pekerja dari Indonesia. Kurangnya perhatian pemerintah pada perkembangan batik memang tersorot pada tahun 2005 karena ternyata Malaysia terlebih dahulu mematenkan batik seperti yang tertulis di harian Republika. Memang persoalan paten ini menurut harian Kompas banyak yang tidak tahu, dan cukup sulit memperjuangkan pengakuan hak kekayaan tradisi budaya. Perhatian Malaysia pada hak paten memang lebih tinggi, dan promosi mereka terhadap batik

Manusia Jomblo

M anusia Jomblo adalah tentang empat cowok yang mencoba mencari makna cinta. Kenapa mereka Jomblo? Yang satu, dengan cara dia malas untuk berkomitmen dengan cewek. Dia lebih cenderung untuk gonta-ganti cewek aja. Kebetulan emang didukung dengan tampangnya yang ganteng. Dia punya modal untuk jadi playboy. Terus lagi ada yang sekalipun tampangnya jelek, dia yakin bahwa cinta itu pasti akan ada. Makanya dia memburu cinta itu. Nembak sana, nembak sini. Tapi selalu ditolak. Kemudian ada yang udah punya pacar, tapi ternyata dia nggak puas dengan pacarnya itu. Dulu ketika jomblo, dia pengen pacaran, tapi pas udah punya pacar, dia nggak puas dengan pacarnya. Terikat. Akhirnya dia cari pelampiasan ke orang lain. Akhirnya menemukan cewek lain dan akhirnya selingkuh. Dia menyikapi cinta dengan mendua. Yang satu lagi, dia punya prinsip, cintanya hanya untuk satu orang. Tapi dia takut banget untuk ngomong, karena takut ditolak. Makanya dia lebih cenderung menyikapi cinta secara misterius. Secret a

Tentang BANK

Secara umum, fungsi bank adalah menghimpum dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, agent of servies a. Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan pad saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa pihak debitur tidak akan menyalagunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjamannya dengan baik, debitur akan m