Skip to main content

Memakai Batik, Bukti Cinta Tanah Air

Dalam Rangka mengerjakan tugas kuliah mata kuliah kewarganegaraan yang menugaskan mahasiswanya menulis artikel cinta tanah air. Dengan ini saya ingin berbagi cerita tanah air dengan sudut pandang saya melalui batik.
Sayangnya hasil artistik yang bernilai tinggi ini menurut para ahli, kurang diperhatikan pemerintah. Bahkan seorang Malaysia menyanjung kepedulian pemerintahnya pada perkembangan batik Malaysia, dengan mengutip harian Jakarta Post yang membahas mengenai perbandingan perkembangan batik Indonesia dengan Malaysia yang sebenarnya menggunakan pekerja dari Indonesia. Kurangnya perhatian pemerintah pada perkembangan batik memang tersorot pada tahun 2005 karena ternyata Malaysia terlebih dahulu mematenkan batik seperti yang tertulis di harian Republika. Memang persoalan paten ini menurut harian Kompas banyak yang tidak tahu, dan cukup sulit memperjuangkan pengakuan hak kekayaan tradisi budaya. Perhatian Malaysia pada hak paten memang lebih tinggi, dan promosi mereka terhadap batik Malaysia cukup besar, seperti yang terlihat pada perangko Malaysia.
Padahal batik sebenarnya mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Motif batik Parang Rusak misalnya, sebenarnya termasuk motif batik sakral yang hanya dipergunakan di lingkungan kraton. Demikian juga warna batik pada motif parang bisa menentukan asal kraton pemakainya, apakah dari Kraton Solo atau dari Kraton Jogja.
Selain membawa arti simbolis, mengamati batik juga memperlihatkan kekayaan budaya serapan Indonesia. Di Museum Nasional kita bisa melihat perbedaan antara batik pesisir yang terpengaruhi oleh budaya Cina, budaya Islam, maupun pengaruh pendudukan Belanda yang memang pada waktu itu juga menghasilkan batik Belanda (berasal dari pabrik yang dimiliki oleh orang Belanda di Indonesia).
Jadi bagaimana kita bisa ikut membantu menjaga warisan yang bernilai budaya dan sejarah ini? Beberapa orang sudah memulainya, dalam hal produksi selain pabrik pabrik besar dan kecil, ada juga desainer seperti Iwan Tirta, Harry Dharsono, dan Obin. Sekarang ada Joop Ave yang mengajak anda melihat batik sebagai elemen interior.
Hak paten desain batik kita juga perlu diperhatikan, diperlukan bantuan pemerintah terhadap pengusaha kecil yang mungkin tidak tahu menahu mengenai hak cipta. Tidak lucu kalau suatu hari ada pembatik yang dituntut karena menggunakan desain batiknya yang sudah dipatenkan negara lain. Sementara itu bagaimana dengan pemasarannya? Sudahkah kita mengenakan batik dengan bangga?
Cinta batik cinta Indonesia.

Referensi:
- Jakarta pos

Comments

Popular posts from this blog

rekan kampes ech rekan kapus deh : )

pagi yang cerah untuk jiwa yang suram . heheh sepercik kata mewakili ungkapan perasaan anak2 keLas dB 03 di pagi hari :) asslamualikum wr.wb teman2 sekalian (ya allah.. sopan banget yaa) hehe,,, i want to tell you about my class . my best friend and my screet , heheh 1 DB 03 itu nama kelasnya dihuni oleh beberapa manusia waras ( yg waras cm beberapa aja ) sisanya yaa gt deh . dimulai dari noel.. pria yang punya nama asli imanuel lilihata ini asalnya dr ambon tapi tumbuh dan besar di papua . sulit bedain dia orang papua atau nyong ambon . ah , tapi ga penting sih.. yang penting itu gue dan APP ( Anti Pamong Praja) masih di izinin numpang tidur di kostannya . eheh.. ada lagi rian .. cowok asal bandung ini hampir 99,9% otak kirinya selalu dipakar untuk berpikir . berpikir bagaimana cara merayu wanita yang baik dan benar. heheh .. lain lagi si dedi pria asal palembang terobsesi punya cewe sempurna , suka lari pagi sama gue sambil mejeng di layar TV one : ) ada juga arga.. ini cowo muknya k

Berbagi info wisata kuliner diantara kita (lingkungan kampus gunadarma depok)

Berawal dari menjamurnya warung jajanan disekitar kampus kita terutama kampus D margonda. Saya ingin share tempat2 yang asik buat kita kunjungi. Semoga bermanfaat. Bermula dari kampus D Margonda udah ga asing lagi terkanal dengan daerah komersil terutama tempat buat isi perut diantaranya sebagai berikut…… 1. Ayam Bakar Mas Mono Ini tempat baru buka, khusus bagi pecinta ayam bakar. Selain harganya pas Cuma 13rb/porsi kita juga bias bawa temen2 makan krn tempatnya agak luas dan strategis deket kampus. 2. Burger and girl Di sini selain makan kita juga bias hotspotan, cocok banget buat mahasiswa yang mobile yang update yang ga mau ketinggalan informasi.hehe untuk soal harga agak lumayan tapi bias aja kita Cuma nongkrong sambil mesen es the dan wifian sepuasnya.. hehe 3. Kantin Biru Nah, kantin biru ini lokasinya ada dikampus tetangga ( universitas Indonesia) tp secara geografis masih deket banget sama kampus gunadarma Cuma nyebrang rel dikit udah keliatan. Disitu berjejer kanti2 yg ngejual